Siswa SD-SMA Wajib Nonton Wayang!


SEMARANG, KOMPAS.com- Seluruh siswa SD hingga SLTA sederajat, baik negeri maupun swasta di Kota Semarang wajib menonton pertunjukan wayang orang dan Ketoprak.
"Kami mewajibkan seluruh siswa SD sampai SLTA melihat wayang orang dan Ketoprak, untuk nguri-uri (melestarikan) budaya Jawa," kata Wali Kota Semarang, Sukawi Sutarip, di Semarang, Senin (7/6/2010). 
Wali kota mengatakan, seluruh siswa diwajibkan menonton pertunjukan wayang orang dan ketoprak yang diperankan kelompok kesenian tradisional wayang orang Ngesti Pandowo di Gedung Ki Nartosabdho Komplek Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Jl. Sriwijaya No.29 Semarang.

Minimnya kapasitas Gedung Ki Nartosabdho dan banyaknya siswa di Kota Semarang, ujar wali kota, membuat siswa hanya mendapat kesempatan satu kali menonton wayang orang dan ketoprak pada sore hari dengan durasi pertunjukan maksimal dua jam.
"Jadi hanya sekali dalam pelajaran dan maksimal dua kali menyaksikan wayang orang dan ketoprak. Jadi setiap hari selalu ada siswa yang menyaksikan Ngesti Pandowo. Waktunya jam 16.00 WIB sampai 18.00 WIB," katanya.
Di Kota Semarang ada 600 SD, 140 sekolah lanjut tingkat pertama (SLTP), dan 80 SLTA dengan jumlah siswa masing-masing sekolah bisa mencapai ratusan orang.
"Jika dihitung, selama 3 tahun baru satu sekolah mendapat giliran menyaksikannya. Apalagi juga terbentur dengan kapasitas gedung. Saat ini, tengah disiapkan jadwalnya untuk masing-masing  sekolah," katanya.
Ia menjelaskan, biaya pertunjukan satu siswa Rp10.000. Biaya tersebut berasal dari sekolah yang bersangkutan, dan jika diperlukan akan dibantu oleh Pemkot Semarang.
Mengenai materi wayang orang dan Ketoprak, ujar wali kota, materi wajib Ketoprak yakni "Babat Semarang" dan untuk wayang orangnya dengan pilihan Ramayana atau kisah Baratayudha.
"Siswa juga diwajibkan membuat laporan ke guru. Jadi siswa tahu sejarah Kota Semarang dan pelaku seni merasa terhormat," katanya. 



Category:

0 komentar:

Posting Komentar