Triwulan Pertama Penyakit DBD di Bogor Tinggi



Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Bogor, Eddy Darma, mengatakan, kasus demam berdarah dengue (DBD) di kota Bogor, selama triwulan pertama 2010 tergolong tingi. Dari Januari hingga Maret, tercatat 526 kasus DBD dengan jumlah korban meninggal dua orang. “Jumlah ini tergolong tinggi,” katanya, Kamis (15/4).
Menurut Eddy, tingginya jumlah kasus DBD di Kota Bogor disebabkan oleh berbagai factor. Selain factor cuaca, pola hidup masyarakat yang tidak menjaga lingkungannya, juga menjadi faktor utama. Menurut dia, kurangnya kesadaran masyarakat menjaga kebersihan lingkungan di tambah cuaca yang tidak menentu, menyebabkan perkembangbiakan nyamuk menjadi meningkat. “Apalagi saat ini, curah hujan yang tidak menentu karena musim peralihan. Memberikan kesempatan nyamuk berkembang biak,” kata Eddy.
Ia mengatakan, untuk mengatisipasi meningkatnya jumlah penderita DBD di Kota Bogor. Pihaknya telah melakukan beberapa upaya, di antaranya dengan menggalakkan abatenisasi, pemberantasan sarang nyamuk (PSN), dan uji coba pemasangan Mosqoilo Larva Trapping Device (MLTD). Pemberian abatenisiasi, jelasnya, dilakukan oleh 800 kader yang disebar di 68 kelurahan di Kota Bogor. Melalui kader tersebut, masyarakat diberikan penghargaan melakukan PSN dilingkungan rumah tangga, sekolah dan tempat-tempat umum, lalu diberikan bubuk abatenisasi.
Eddy menegaskan, diperlukan kesadaran masyarakat untuk meningkatkan kebersihan lingkungan tepat tinggalnya agar terhindar dari bahaya DBD. Dua jenis penyakit yang paling dominan terjadi di Bogor, paparnya, adalah DBD dan kaki gajah yang semuanya berasal dari nyamuk. Nyamuk mudah berkembangbiak di Bogor mengingat kawasan ini merupakan Kota Hujan.
Terlepas dari itu, Eddy tetap mengombau kepada warga masyarakat agar memperhatikan kebersihan di lingkungan masing-masing. Untuk meminimalisir terjadinya DBD, ungkapnya, masyarakat bisa membersihkan kaleng-kaleng atau wadah yang bisa menampung air saat hujan turun. Sebab, air yang tertampund di wadah atau tempat penampungan itu merupakan sarang berkembang biaknya nyamuk. “Masyarakat bisa ikut terlibat dan bisa mengurangi munculnya penyakit DBD dengan memperhatikan kebersihan di lingkungan masing-masing.”     
sumber : berita kota


Category:

0 komentar:

Posting Komentar