Manager adalah orang atau
seseorang yang harus mampu membuat orang-orang dalam organisasi yang
berbagai karakteristik, latar belakang budaya, akan tetapi memiliki ciri
yang sesuai dengan tujuan dan teknologi. Dan tugas seorang manager
adalah bagaimana mengintegrasikan berbagai macam variabel
(karakteristik, budaya, pendidikan dan lain sebagainya) kedalam suatu
tujuan organisasi yang sama dengan cara melakukan mekanisme penyesuaian.
Karakter Pribadi yang Harus Dimiliki Seorang Manager Proyek:
1. Memiliki pemahaman yang menyeluruh mengenai teknis pekerjaan dari proyek yang dikelola olehnya.
2. Mampu bertindak sebagai seorang pengambil keputusan yang handal dan bertanggung jawab.
3. Memiliki integritas diri yang baik namun tetap mampu menghadirkan suasana yang mendukung di lingkungan tempat dia bekerja.
4. Asertif
5. Memiliki pengalaman dan keahlian yang memadai dalam mengelola waktu dan manusia.
Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Tim yang Dipimpin:
1. Memiliki kemampuan dan keahlian berkomunikasi serta manajerial.
2.
Mampu menyusun rencana, mengorganisasi, memimpin, memotivasi serta
mendelegasikan tugas secara bertanggung jawab kepada setiap anggota tim.
3. Menghormati para anggota tim kerjanya serta mendapat kepercayaan dan penghormatan dari mereka.
4. Berbagi sukses dengan seluruh anggota tim.
5. Mampu menempatkan orang yang tepat di posisi yang sesuai.
Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Proyek yang Dikelola
1. Memiliki komitmen yang kuat dalam meraih tujuan dan keberhasilan proyek dalam jadwal, anggaran dan prosedur yang dibuat.
2. Pelaksanakan seluruh proses pengembangan proyek IT sesuai dengan anggaran dan waktu yang dapat memuaskan para pengguna/klien.
3. Pernah terlibat dalam proyek yang sejenis.
4.
Mampu mengendalikan hasil-hasil proyek dengan melakukan pengukuran dan
evaluasi kinerja yang disesuaikan dengan standar dan tujuan yang ingin
dicapai dari proyek yang dilaksanakan.
5. Membuat dan melakukan rencana darurat untuk mengantisipasi hal-hal maupun masalah tak terduga.
sumber : http://toraerdo.blogspot.com/2012/04/kriteria-manager-proyek-yang-baik.html
kreteria manager proyek yang baik
Constructive Cost Model (COCOMO)
COCOMO adalah model konstruktif biaya dan dikembangkan di TRW /
Northrop-Grumman pada tahun 2002. COCOMO didesain oleh Barry Boehm untuk
memperoleh perkiraan dari jumlah orang-bulan yang diperlukan untuk
mengembangkan suatu produk perangkat lunak. COCOMO merupakan suatu model
parametris pengestimasian yang menghitung jumlah FP dalam perencanaan
serta pengembangan perangkat lunak. Satu hasil observasi yang paling
penting dalam model ini adalah bahwa motivasi dari tiap orang yang
terlibat ditempatkan sebagai titik berat. Pengenalan Cocomo ini diawali tahun 70-an akhir. Sang pelopor Boehm,
melakukan riset dengan mengambil kasus dari 63 proyek perangkat lunak
untuk membuat model matematisnya.
Model COCOMO dapat diaplikasikan dalam tiga tingkatan kelas:
1.
Proyek organik, adalah proyek dengan ukuran relatif kecil, dengan
anggota tim yang sudah berpengalaman, dan mampu bekerja pada permintaan
yang relatif fleksibel.
2. Proyek sedang (semi-terpisah), adalah
proyek yang memiliki ukuran dan tingkat kerumitan yang sedang, dan tiap
anggota tim memiliki tingkat keahlian yang berbeda.
3. Proyek terintegrasi, adalah proyek yang dibangun dengan spesifikasi dan operasi yang ketat.
sumber :http://toraerdo.blogspot.com/2012/04/cocomo-constructive-cost-model-cocomo.html
OPEN SOURCE DAN MANFAATNYA
Open source software adalah istilah yang digunakan untuk
software yang membuka/membebaskan source codenya untuk dilihat oleh
orang lain dan membiarkan orang lain mengetahui cara kerja software
tersebut dan sekaligus memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada pada
software tersebut. Dan yang menarik dan salah satu keunggulannya adalah
bahwa Open source software dapat diperoleh dan digunakan secara gratis
tanpa perlu membayar lisensi.
adapun ciri-ciri dan manfaat software open source adalah sebagai berikut :
Free Redistribution
Setiap orang diperbolehkan membuat salinan tak terbatas,
menjual atau bahkan memberikan program komputer secara bebas tanpa ada
kewajiban untuk membayar kepada siapapun. Dengan lisensi Open Source tidak
diperlukan royalti atau biaya apapun untuk pendisribusian program Open Source.
Source Code
Ketersediaan
Source
Code dalam program menjadi syarat utama untuk dilakukan modifikasi dan
perbaikan program. Karena tujuan dari Open Source adalah membuat evolusi
program berlangsung mudah, maka dibutuhkan modifikasi dan agar proses
modifikasi dapat dilakukan dengan mudah, maka Source Code harus
tersedia. Tujuan dari klausa ini adalah agar dalam program turunan tetap
mencantumkan Source Code program awalnya.
Ø Derivad Works
Tujuan dari klausa ini
adalah agar segala bentuk modifikasi diperbolehkan. Software akan berkurang
manfaatnya bila tidak dapat dirawat. Misalnya untuk memperbaiki bug, mem-port
ke sistem yang baru, membuat perbaikan dan melakukan modifikasi sesuai dengan
kebutuhan. Agar evolusi berlangsung cepat seseorang harus dapat mencoba program
yang dapat dimodifikasinya dan mendistribusikannya. Untuk program awal Open
Source, yang menggunakan lisensi GNU GPL, maka untuk hasil karya turunannya
harus menggunakan lisensi GNU GPL juga. Untuk program awal yang menggunakan
lisensi BSD maka dimungkinkan digunakan lisensi yang berbeda untuk hasil karya
turunannya.
Ø Integrity of The Autor's
Source Code
Mendorong dilakukan hal perbaikan adalah hal yang baik.
Namun pengguna harus memiliki hak untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab
terhadap program yang mereka gunakan. Sehingga untuk karya turunan tetap harus
mencantumkan nama dari pencipta dari program awal. Dengan cara ini perubahan tidak resmi dapat
dilakukan tetapi tetap dapat dibedakan dengan hasil karya utama.
Ø No Discrimination Against
Persons or Groups
Agar mendapat keuntungan maksimum dari kasus Open
Source, maka kemajemukan dari pengguna dan kelompok pengguna harus diusahakan
tercapai, sehingga setiap orang atau kelompok memiliki hak yang sama untuk
melakukan kontribusi pada Open Source.
Ø No Discrimination Against
Fields of Endeavor
Open Source tetap mempunyai kemungkinan untuk digunakan
secara komersial, tidak ada keterbatasan penggunaan Open Source untuk dunia
bisnis maupun untuk kegunaan lainnya.
Ø Distribution of License.
Lisensi Open Source bersifat otomatis, sehingga tidak
memerlukan tanda tangan, berbeda dengan perjanjian lisensi pada non disclosure
agreement. Memang ini masih dipertanyakan di beberapa pengadilan, tetapi
mengingat makin umumnya Open Source hal ini akan berubah dikemudian hari.
Ø License Must Not be
Spesific to a Product
Tidak ada pembatasan untuk suatu produk yang dinyatakan
Open Source yang menjadi bebas selamanya hanya jika menggunakan merek
distribusi tertentu saja. Program tersebut harus tetap bebas walau dipisahkan
dari program distribusi yang menyertainya.
Ø License Must Not
Contaminated Other Software
Pada model Open Source
suatu lisensi tidak bisa disyaratkan agar diletakkan bersama-sama dengan
program berlisensi tertentu.
Ø Conforming License and
Sertification
Penjelasan tentang bagaimana berbagai lisensi
yang ada dalam masyarakat dapat dicocokkan dengan Open Source definition
setelah melalui semacam uji oleh Open Source initiative, yaitu lembaga yang
mewakili komunitas Open Source.